BSIP Bengkulu Lakukan Koordinasi CPCL Lahan Tadah Hujan, Padi Gogo dan Pompanisasi di Lebong
Kamis, 18/04/2024, tim BSIP Bengkulu melakukan koordinasi CPCL lahan tadah hujan, padi gogo, pompanisasi serta peninjauan lokasi terdampak banjir di Kabupaten Lebong. Peninjauan lokasi banjir secara langsung oleh Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Kepala BSIP Bengkulu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Kepala BPTPH Provinsi Bengkulu dan Babinsa.
Kepala Dinas Pertanian kabupaten Lebong mengatakan, bahwa ada sekitar 300 ha sawah terdampak banjir yang ada di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Topos, Rimbo Pengadang, Lebong Selatan, Air Kopras, Pinang Belapis.
Sesditjen Tanaman Pangan Kementan mengungkapkan bahwa pompanisasi diperlukan seperti sepanjang aliran sungai ketahun yang kekeringan saat menanam padi. Bersama ini juga Sesditjen Tanaman Pangan Kementan menyerahkan bantuan benih ke kabupaten Lebong untuk percepatan tanam kembali sawah-sawah terdampak banjir.untuk segera menanam padi yang diterima oleh Sekda Kabupaten Lebong (H. Mustarini Abidin).
Saat koordinasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Lebong tim BSIP Bengkulu menyampaikan kepada petugas lapangan untuk pelaporan LTT harian PAT, PIP dan LTT Reguler agar dilaporkan setiap hari. Disampaikan pula kepada petugas apa itu PAT, PIP dan LTT Reguler agar tidak salah pemahaman, sehingga perlu penyamaan persepsi yang selama ini masih bingung untuk melaporkan mana PAT mana PIP dan LTT Reguler. Teman – teman dilapangan juga secepatnya mengajukan CPCL padi gogo, tadah hujan dan pompanisasi.
Berdasarkan informasi dari dinas pertanian kabupaten Lebong pada bulan Mei – Juni tahun 2024 Kabupaten Lebong sudah mulai mengolah lahan target yang akan dicapai sekitar 3500 ha PIP tetapi secara program 1000 ha karna keterbatasan anggaran untuk saprodi yang hanya dari dinas Lebong yang mengadakan melalui dana APDB. Agar target yang bisa tercapai Dinas Pertanian Kabupaten Lebong membutuhkan bantuan dan support dari Kementerian Pertanian.